Total Pengunjung

Sabtu, 12 April 2014

Artikel Hubungan Antara Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa



HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VI SD NEGERI BONO KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2012-2012

Oleh :
Nama : Kabiyatin
NPM : 0887205001988
Pembimbing (1) Indri Hadisiswati, SH.M.Hum. (2) Drs. H. Imam Hanafi

ABSTRAK

Penelitian ini disusun dengan rumusan masalah “Adakah Hubungan Antara Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Dengan  Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012?”. Hipotesis penelitian ini berbunyi Ada  hubungan  yang  signifikan  antara tingkat pelaksanaan tata tertib  dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012,  dengan sampel siswa kelas VI sejumlah 42 orang siswa. Metode yang digunakan adalah metode dokumen dan angket. Variabel penelitian ada dua macam yaitu variabel Pelaksanaan Tata tertib (X) dan variabel  prestasi belajar mata pelajaran PKn (Y). Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (rH) dengan r tabel (rt).  Berdasarkan analisis data melalui rumus korelasi  product  moment   diperoleh nilai r hitung  sebesar = 0,535 ,  Nilai ini lebih besar daripada r tabel (rt) sebesar 0,304, atau dapat dirumuskan rH= 0,535 > rt = 0,304.  Dengan demikian hasil penelitian ini adalah “Ada  hubungan  yang  signifikan  antara   tingkat   ketertiban  dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.” 


Kata Kunci : Pelaksanaan Tata Tertib, Prestasi Belajar


Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.     
Kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh ketertiban semua warga sekolah. Demikian halnya siswa yang tidak tertib; sering membolos, terlambat, sering melanggar
peraturan, tidak tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan lain tentunya juga akan berpengaruh
terhadap prestasi belajarnya.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan daya pikir, tetapi juga membentuk watak. Pendidikan dasar khususnya sekolah dasar (SD) merupakan wahana yang paling strategis dalam pembentukan watak manusia Indonesia. Sementara itu, ketertiban memegang peranan yang amat penting dalam pembentukan watak dan prestasi belajar siswa. 
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatai pada pelaksanaan tata tertib yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) danprestasi belajar mata pelajaran PKn.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah “ Adakah Hubungan antara Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn siswa kelas VI SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012?”
Adapun tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan antara tingkat pelaksanaan tata tertib sekolah dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas VI SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012. Secara khusus bertujuan untuk mendapatkan data yang obyektif tentang pelaksanaan tata tertib dan pretai belajar mata pelajaran PKn siswa kelas VI SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penulis berharap penelitian ini berguna bagi (1) Siswa – siswi SD Negeri Bono Kecamatan Pakel dalam usaha meningkatkan prestasi belajarnya. (2) Bagi guru SD Negeri Bono Kecamatan pakel dalam usha meningkatkan prestasi belajar dan ketertiban para siswanya. (3) Bagi kepala SD Negeri Bono dalam merencanakan pengembangan sekolah khususnya yang berkaitan dengan peningkatan disiplin dan prestasi belajar siswa-siswinya.
Berkaitan dengan materi penelitian ini perlu disampaikan teori – teori ilmiah yang berkaitan dengan tata tertib dan prestasi belajar. Pengertian tata tertib sering diartikan sama dengan peraturan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis :
Disiplin, n :1.Tata tertib (disekolah, kemiliteran dsb) 2.Ketaatan (Kepatuhan) pada peraturan (tata tertib dsb) 3.Bidang studi yang memiliki objek, sistem dan metode tertentu;-----Ilmiah : 1. Cara pendekatan yang mengikuti ketentuan yang pasti dan konsisten untuk memperoleh pengertian-pengertian dasar yang menjadi sasaran studi ; Cabang ilmu berdisiplin  v  menaati (mematuhi) tata tertib; mendisiplinkan v membuat berdisiplin; mengusahakan supaya mentaati (mematuhi) tata tertib (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 :237). Kata disiplin sering diidentikkan dengan kata tertib. Disiplin atau tata tertib adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu.
Isi tata tertib meliputi : Sopan santun pergaulan, kebersihan / kesehatan / kerapihan, keamanan dan tata tertib yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainnya yang melanggar tatkrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah, khususnya larangan-larangan yang secara eksplisit ditetapkan oleh sekolah. Yang perlu diperhatikan oleh sekolah, sanksi yang ditetapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis. Penghargaan diberikan oleh sekolah kepada siswa atau warga sekolah yang mempunyai kepribadian baik, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan sekolah.
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Selama ini kita sering mendengar istilah prestasi, tetapi kita masih sulit menentukan batasan arti dari prestasi. ”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan dan sebagainya” (WJS. Poerwodarminto, 1984; 145). Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa ”Prestasi adalah hasil belajar yang berupa nilai atau angka yang diperoleh setelah proses belajar baik penilaian formatif maupun sumatif yang dilaksankan di sekolah” (Nasution, 1980; 47). Sedangkan belajar adalah ”Suatu usaha sadar untuk memperoleh sejumlah kebebasan pengetahuan dan sikap sehingga dapat mengatasi dan menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru dan lingkungannya” (Soekarto Indrafahrudi, 1970;15). ”Belajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku” (Haiman Hudoyo, 1979; 107). Jadi kalau kita simpulkan dari dua kata yang digabungkan menjadi satu. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh dalam bentuk pertumbuhan dari sendiri yang dinyatakan dengan bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan setelah belajar mengajar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua hal yaitu : faktor individual (kematangan / pertumbuhan, kecerdasan intelegensi dan latihan / ulangan) dan faktor sosial (keadaan keluarga, guru dan cara mengajar, alat – alat pelajaran, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan).
Pengertian pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana digariskan dalam Kurikulum Dikdas (Depdikbud 1994) yang juga merupakan penjelasan pasal 39 ayat 2 UU No. 2 tahun 1994 sebagai berikut: “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dn kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan Negara” (Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tahun 1994).

Bila dipahami secara utuh Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn adalah Program
Pendidikan yang bertolak dan memusatkan perhatian pada konsep, nilai moral, norma dan prilaku sesuai pancasila dan UUD 1945 serta hak dan kewajiban termasuk bela Negara.
Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah membentuk watak bangsa yang kukuh, juga untuk memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Pendidikan Pancasila dan Keweganegaraan pada akhirnya adalah membentuk Warga Negara Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara dan antara sesama warga negara yang diatur oleh hukum serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga negara yang mengetahui, memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga Negara dan warga masyarakat yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Indonesia (Abdul Aziz Wahab, 1989; 46).
Sementara fungsi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menurut pendapat Prof. DR. Darji Darmodiharjo, SH. adalah :
1.      Demi kelangsungan hidup, kelestarian negara Proklamasi 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2.      Demi tegaknya martabat dan kepribadian bangsa Indonesia.       
3.      Demi terwujudnya manusia Indonesia yang mencerdaskan sikap kepercayaan dan atau tindakan yang bersumber pada nilai-nilai luhur Pancasila ( Dardji Darmodiharjo, 1982:8 ).
Secara umum dapat kita mengerti bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki fungsi untuk menanamkan, mengembangakan dan melestarikan nilai luhur Pancasila kepada anak didik sehingga nilai luhur tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

METODE
Pengertian metode “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan, penyelidikan dan lain-lain”. (W.J.S. Poerwodarminto,1978 : 573)
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang teratur dan berencana yang harus ditempuh di dalam melakukan kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat memperoleh hasil yang sebaik-baiknya. 
Desain penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif oleh sebab itu data - data yang diperlukan berupa angka –angka maka diperlukan populasi dan sampel. Populasi adalah semua objek yang dijadikan aaran penelitian. Menurut Winarno Surachmad (1968:93) sebagai berikut : “Populasi adalah sekelompok subjek baik manuia, gejala nilai tes, benda - benda atau peristiwa”. Sedangkan sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Karena jumlah populasi kurang dari 100 atau 42 orang siswa maka penelitian ini tidak menggunakan sampel. Suharsimi Arikunto (1986:107) mengatakan bahwa “ Apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi”.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas tentang pelaksanaan tata tertib dan variabel terikat tentang prestasi belajar mata pelajaran PKn. Dalam pengumpulan data menggunakan metode angket yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada yang diteliti untuk diisi agar memperoleh informai yang diharapkan dan metode dokumentasi untuk memperoleh data prestasi belajar mata pelajaran PKn semester ganjil siswa kelas VI SD Negeri BONO Kecamatan Pakel.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik analisis tatistik karena data yang penulis peroleh berupa angka – angka atau data kuantitatif. Rumus yang digunakan untukmenganalisis data ini adalah rumus kolerasi product moment yang disampaikan oleh Suharsimi Arikunto (1996:218).
Rumus :     
                              N åXY – (åX)(åY
rxy =  ----------------------------------------------        
                   
                    {NåX² - (åX)² }  {N å - (åY)² }
                          
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil angket pelaksanaan tata tertib sekolah dan dokumentasi prestasi belajar mata pelajaran PKn Siswa kelas VI semester 1 SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat ditabulasikan sebagai berikut :  

       



No.
X
Y
XY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
70
70
72
70
72
70
70
70
70
70
77
85
85
80
70
84
75
83
75
70
73
75
80
77
82
70 
70
70
86
83
72
75
71
95
82
72
90
80
70
90
91
82  
78
72
80
80
75
82
80
70
72
80
70
80
80
77
73
80
82
75
70
80
70
77
75
80
72
72
75
80
80
70
74
80
82
95
80
74
95
70
70
90
85
80
4.900
4.900
5.184
4.900
5.184
4.900
4.900
4.900
4.900
4.900
5.929
7.225
7.225
6.400
4.900
7.056
5.625
6.889
5.626
4.900
5.329
5.625
6.400
5.929
6.724
4.900
4.900
4.900
7.396
6.889
5.184
5.625
4.900
9.025
6.724
5.184
8.100
6.400
4.900
8.100
8.281
6.724
6.084
5.184
6.400
6.400
5.625
6.724
6.400
4.900
5.184
6.400
4.900
6.400
6.400
5.929
5.329
6.400
6.724
5.625
4.900
6.400
4.900
5.929
5.625
6.400
5.184
5.184
5.625
6.400
6.400
4.900
5.476
6.400
6.724
9.025
6.400
5.476
9.025
4.900
4.900
8.100
7.225
6.400
5.460
5.040
5.760
5.600
5.400
5.740
5.600
4.900
5.040
5.600
5.390
6.800
6.800
6.160
5.110
6.720
6.150
6.225
5.250
5.600
5.110
5.775
6.000
6.160
5.904
5.040
5.250
5.600
6.880
5.810
5.328
6.000
5.740
9.025
6.560
5.328
8.550
5.600
4.900
8.100
7.735
6.560
JML
3223
3262
249.481
254.906
251.300

Setelah diolah melalui teknik korelasi product moment  maka maka diperoleh hasilnya yaitu : rxy (rh) = 0,535. Sedangkan dari tabel nilai-nilai r product moment dengan N = 42 taraf signifikansi 5 % mempunyai nilai 0,304. Oleh karena rh = 0,535 > rt = 0,304 pada taraf signifikansi 5%, maka koefisien r sangat signifikan, dengan demikian Ho ditolak, Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa : Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa” Jika Pelaksanaan Tata tertib siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012 baik maka prestasi belajar juga baik; begitu juga sebaliknya. Hal ini berarti bahwa semakin disiplin, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, dan sebaliknya makin tidak disiplin, maka semakin rendahlah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data diatas, dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut :
Ada hubungan yang signifikan antara Pelaksanaan Tata tertib dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran  2011/2012.   Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung =0,535 > r tabel = 0,361 pada taraf  signifikansi 5 %.   Dari hasil analisis data dapat diinterpretasikan bahwa Jika Tata tertib siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012 baik maka prestasi belajar juga baik; begitu juga sebaliknya.
Berkenaan dengan pentingnya Pelaksanaan Tata tertib dalam peningkatan prestasi belajar mata pelajaran PKn sebagaimana hasil penelitian ini, maka perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut :
Bagi Guru PKn atau guru kelas VI, dalam penyajian materi mata pelajaran hendaknya mengaitkannya dengan materi tata tertib sekolah agar para siswa dapat menerapkan materi pelajaran dalam kehidupan sekolah, karena antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan kegiatan pelaksanaan tata tertib erat sekali hubungannya.
Bagi Kepala Sekolah sebaiknya ikut memberikan motivasi kepada para siswa dan para guru agar lebih peduli dan lebih aktif terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah.
Bagi Wali Murid hendaknya ikut memahami dan peduli terhadap pelaksanaan tata tetib sekolah bagi putra-putrinya.


DAFTAR RUJUKAN

Ahmad D. Marimba, ---------.Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: NV.                       Al Ma’arif,.

Arikunto, Suharsimi, 1990.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Darji Darmodiharjo, dkk.1978.Santiaji Pancasila. Laboratorium Pancasila: IKIP Malang.

Djahiri, Kosasih A, 1992.Metodologi Pengajaran PPKn. Bandung: IKIP Bandung.

Hudoyo, Herman, 1979.Pengembangan Kurikulum dan Pelaksanaannya. Surabaya: Usaha Nasional.

Indrafahrudi, Sukarto, 1970.Psikologi Pendidikan. Malang: IKIP Malang.

------------------, Kurikulum 1994 Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

------------------, Kurikulum Pendidikan Dasar (Landasan dan Pengambang). 1993. Jakarta: Depdikbud

Nasution, 1980.Azas-Azas Kurikulum. Bandung, CV Jemari.

Pedoman Pelaksanaan PBM PPKn SD. 1993. Jakarta: Depdikbud.

Purwanto, Ngalim, 1990.Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Purwodarminto, WJS, 1984.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumarto, Wanardi, 1997.Pedoman Pelaksanaan Pendidikan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Depdikbud.

Sutrisno, Hadi, 1987.Metodologi Research  I, II, III. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

TIM DOSEN STKIP PGRI Tulungagung, 2010. Pedoman Penyusunan Skripsi. Tulungagung: UPPM STKIP PGRI Tulungagung

Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sisitim Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Arumas Duta Jaya.

Wahab Aziz, Abdul, 1993.Evaluasi Belajar PMP. Bandung: Universitas Terbuka.

Wahab, Aziz, dkk, 2002.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Universitas Terbuka.

Winarno, Surachmad, 1980.Pengantar Pendidikan Ilmiyah Dasar Metode dan Teknik.               Bandung: Transito.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar