HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VI SD NEGERI BONO KECAMATAN PAKEL KABUPATEN
TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2012-2012
Oleh :
Nama :
Kabiyatin
NPM : 0887205001988
Pembimbing (1) Indri
Hadisiswati, SH.M.Hum. (2) Drs. H. Imam Hanafi
ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan rumusan
masalah “Adakah Hubungan Antara Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn Siswa
Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun
Pelajaran 2011/2012?”. Hipotesis penelitian ini berbunyi Ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pelaksanaan tata tertib dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung
Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan sampel
siswa kelas VI sejumlah 42 orang siswa. Metode yang digunakan adalah metode dokumen
dan angket. Variabel penelitian ada dua macam yaitu variabel Pelaksanaan Tata
tertib (X) dan variabel prestasi belajar
mata pelajaran PKn (Y). Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung (rH) dengan r tabel (rt).
Berdasarkan analisis data melalui rumus korelasi product
moment diperoleh nilai r
hitung sebesar = 0,535 , Nilai ini lebih besar daripada r tabel (rt)
sebesar 0,304, atau dapat dirumuskan rH= 0,535 > rt = 0,304. Dengan demikian hasil penelitian ini adalah “Ada hubungan
yang signifikan antara
tingkat ketertiban dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung
Tahun Pelajaran 2011/2012.”
Kata Kunci : Pelaksanaan Tata Tertib, Prestasi Belajar
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh ketertiban
semua warga sekolah. Demikian halnya siswa yang tidak tertib; sering membolos,
terlambat, sering melanggar
peraturan, tidak
tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan lain tentunya juga akan berpengaruh
terhadap
prestasi belajarnya.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan daya pikir, tetapi
juga membentuk watak. Pendidikan dasar khususnya sekolah dasar (SD) merupakan
wahana yang paling strategis dalam pembentukan watak manusia Indonesia.
Sementara itu, ketertiban memegang peranan yang amat penting dalam pembentukan
watak dan prestasi belajar siswa.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatai pada pelaksanaan tata
tertib yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar (KBM)
danprestasi belajar mata pelajaran PKn.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah “ Adakah Hubungan antara Pelaksanaan
Tata Tertib Sekolah Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn siswa kelas VI
SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012?”
Adapun tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pelaksanaan tata tertib sekolah dengan prestasi belajar mata pelajaran PKn
siswa kelas VI SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun
Pelajaran 2011/2012. Secara khusus bertujuan untuk mendapatkan data yang
obyektif tentang pelaksanaan tata tertib dan pretai belajar mata pelajaran PKn
siswa kelas VI SD Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Penulis berharap penelitian ini berguna bagi (1) Siswa – siswi SD Negeri
Bono Kecamatan Pakel dalam usaha meningkatkan prestasi belajarnya. (2) Bagi
guru SD Negeri Bono Kecamatan pakel dalam usha meningkatkan prestasi belajar
dan ketertiban para siswanya. (3) Bagi kepala SD Negeri Bono dalam merencanakan
pengembangan sekolah khususnya yang berkaitan dengan peningkatan disiplin dan prestasi
belajar siswa-siswinya.
Berkaitan dengan materi penelitian ini perlu disampaikan teori – teori
ilmiah yang berkaitan dengan tata tertib dan prestasi belajar. Pengertian tata
tertib sering diartikan sama dengan peraturan. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia tertulis :
Disiplin, n :1.Tata tertib (disekolah, kemiliteran dsb) 2.Ketaatan
(Kepatuhan) pada peraturan (tata tertib dsb) 3.Bidang studi yang memiliki
objek, sistem dan metode tertentu;-----Ilmiah : 1. Cara pendekatan yang
mengikuti ketentuan yang pasti dan konsisten untuk memperoleh pengertian-pengertian
dasar yang menjadi sasaran studi ; Cabang ilmu berdisiplin v
menaati (mematuhi) tata tertib; mendisiplinkan v membuat berdisiplin;
mengusahakan supaya mentaati (mematuhi) tata tertib (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1991 :237). Kata disiplin sering diidentikkan dengan kata tertib.
Disiplin atau tata tertib adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu.
Isi tata tertib meliputi : Sopan santun pergaulan, kebersihan / kesehatan
/ kerapihan, keamanan dan tata tertib yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah
lainnya yang melanggar tatkrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah,
khususnya larangan-larangan yang secara eksplisit ditetapkan oleh sekolah. Yang
perlu diperhatikan oleh sekolah, sanksi yang ditetapkan agar bersifat mendidik,
tidak bersifat hukuman fisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis. Penghargaan
diberikan oleh sekolah kepada siswa atau warga sekolah yang mempunyai
kepribadian baik, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan
peraturan sekolah.
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Selama ini kita
sering mendengar istilah prestasi, tetapi kita masih sulit menentukan batasan
arti dari prestasi. ”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya” (WJS. Poerwodarminto, 1984; 145). Sedangkan ahli
lain menyatakan bahwa ”Prestasi adalah hasil belajar yang berupa nilai atau
angka yang diperoleh setelah proses belajar baik penilaian formatif maupun
sumatif yang dilaksankan di sekolah” (Nasution, 1980; 47). Sedangkan belajar
adalah ”Suatu usaha sadar untuk memperoleh sejumlah kebebasan pengetahuan dan
sikap sehingga dapat mengatasi dan menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru
dan lingkungannya” (Soekarto Indrafahrudi, 1970;15). ”Belajar adalah suatu
proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku” (Haiman Hudoyo, 1979; 107). Jadi kalau kita
simpulkan dari dua kata yang digabungkan menjadi satu. Prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai atau diperoleh dalam bentuk pertumbuhan dari sendiri
yang dinyatakan dengan bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan
setelah belajar mengajar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua hal yaitu :
faktor individual (kematangan / pertumbuhan, kecerdasan intelegensi dan latihan
/ ulangan) dan faktor sosial (keadaan keluarga, guru dan cara mengajar, alat –
alat pelajaran, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan).
Pengertian pendidikan Kewarganegaraan sebagaimana digariskan dalam
Kurikulum Dikdas (Depdikbud 1994) yang juga merupakan penjelasan pasal 39 ayat
2 UU No. 2 tahun 1994 sebagai berikut: “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dn kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan
Negara” (Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tahun 1994).
Bila dipahami secara utuh Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn adalah
Program
Pendidikan yang
bertolak dan memusatkan perhatian pada konsep, nilai moral, norma dan prilaku
sesuai pancasila dan UUD 1945 serta hak dan kewajiban termasuk bela Negara.
Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah membentuk watak
bangsa yang kukuh, juga untuk memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Pendidikan Pancasila dan Keweganegaraan pada akhirnya adalah membentuk Warga
Negara Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dan negara dan antara sesama warga negara yang diatur oleh hukum serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga negara yang mengetahui,
memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral Pancasila dalam kehidupannya sebagai
warga Negara dan warga masyarakat yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara
Indonesia (Abdul Aziz Wahab, 1989; 46).
Sementara fungsi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menurut
pendapat Prof. DR. Darji Darmodiharjo, SH. adalah :
1.
Demi kelangsungan hidup, kelestarian negara Proklamasi
17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2.
Demi tegaknya martabat dan kepribadian bangsa Indonesia.
3.
Demi terwujudnya manusia Indonesia yang mencerdaskan sikap
kepercayaan dan atau tindakan yang bersumber pada nilai-nilai luhur Pancasila (
Dardji Darmodiharjo, 1982:8 ).
Secara umum dapat kita mengerti bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan memiliki fungsi untuk menanamkan, mengembangakan dan
melestarikan nilai luhur Pancasila kepada anak didik sehingga nilai luhur
tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari demi tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
METODE
Pengertian metode “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir
baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan, penyelidikan dan
lain-lain”. (W.J.S. Poerwodarminto,1978 : 573)
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah
suatu jalan atau cara yang teratur dan berencana yang harus ditempuh di dalam
melakukan kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat memperoleh hasil yang
sebaik-baiknya.
Desain penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif
kuantitatif oleh sebab itu data - data yang diperlukan berupa angka –angka maka
diperlukan populasi dan sampel. Populasi adalah semua objek yang dijadikan
aaran penelitian. Menurut Winarno Surachmad (1968:93) sebagai berikut : “Populasi
adalah sekelompok subjek baik manuia, gejala nilai tes, benda - benda atau
peristiwa”. Sedangkan sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Karena
jumlah populasi kurang dari 100 atau 42 orang siswa maka penelitian ini tidak
menggunakan sampel. Suharsimi Arikunto (1986:107) mengatakan bahwa “ Apabila
populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian tersebut
merupakan penelitian populasi”.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas tentang
pelaksanaan tata tertib dan variabel terikat tentang prestasi belajar mata
pelajaran PKn. Dalam pengumpulan data menggunakan metode angket yaitu suatu
cara untuk mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan yang diajukan
secara tertulis pada yang diteliti untuk diisi agar memperoleh informai yang
diharapkan dan metode dokumentasi untuk memperoleh data prestasi belajar mata
pelajaran PKn semester ganjil siswa kelas VI SD Negeri BONO Kecamatan Pakel.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik analisis tatistik karena
data yang penulis peroleh berupa angka – angka atau data kuantitatif. Rumus
yang digunakan untukmenganalisis data ini adalah rumus kolerasi product moment
yang disampaikan oleh Suharsimi Arikunto (1996:218).
Rumus
:
N åXY
– (åX)(åY
rxy =
----------------------------------------------
{NåX² - (åX)² } {N åY² - (åY)² }
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dari hasil angket pelaksanaan tata tertib sekolah dan dokumentasi prestasi
belajar mata pelajaran PKn Siswa kelas VI semester 1 SD Negeri Bono Kecamatan
Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat ditabulasikan
sebagai berikut :
No.
|
X
|
Y
|
X²
|
Y²
|
XY
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
|
70
70
72
70
72
70
70
70
70
70
77
85
85
80
70
84
75
83
75
70
73
75
80
77
82
70
70
70
86
83
72
75
71
95
82
72
90
80
70
90
91
82
|
78
72
80
80
75
82
80
70
72
80
70
80
80
77
73
80
82
75
70
80
70
77
75
80
72
72
75
80
80
70
74
80
82
95
80
74
95
70
70
90
85
80
|
4.900
4.900
5.184
4.900
5.184
4.900
4.900
4.900
4.900
4.900
5.929
7.225
7.225
6.400
4.900
7.056
5.625
6.889
5.626
4.900
5.329
5.625
6.400
5.929
6.724
4.900
4.900
4.900
7.396
6.889
5.184
5.625
4.900
9.025
6.724
5.184
8.100
6.400
4.900
8.100
8.281
6.724
|
6.084
5.184
6.400
6.400
5.625
6.724
6.400
4.900
5.184
6.400
4.900
6.400
6.400
5.929
5.329
6.400
6.724
5.625
4.900
6.400
4.900
5.929
5.625
6.400
5.184
5.184
5.625
6.400
6.400
4.900
5.476
6.400
6.724
9.025
6.400
5.476
9.025
4.900
4.900
8.100
7.225
6.400
|
5.460
5.040
5.760
5.600
5.400
5.740
5.600
4.900
5.040
5.600
5.390
6.800
6.800
6.160
5.110
6.720
6.150
6.225
5.250
5.600
5.110
5.775
6.000
6.160
5.904
5.040
5.250
5.600
6.880
5.810
5.328
6.000
5.740
9.025
6.560
5.328
8.550
5.600
4.900
8.100
7.735
6.560
|
JML
|
3223
|
3262
|
249.481
|
254.906
|
251.300
|
Setelah diolah melalui teknik korelasi product moment maka maka diperoleh hasilnya yaitu : rxy (rh)
= 0,535. Sedangkan dari tabel nilai-nilai r product moment dengan N = 42 taraf
signifikansi 5 % mempunyai nilai 0,304. Oleh karena rh = 0,535 > rt = 0,304
pada taraf signifikansi 5%, maka koefisien r sangat signifikan, dengan demikian
Ho ditolak, Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa : Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa” Jika Pelaksanaan Tata tertib
siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung
tahun pelajaran 2011/2012 baik maka prestasi belajar juga baik; begitu juga
sebaliknya. Hal ini berarti bahwa semakin disiplin, maka akan semakin tinggi
pula prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, dan sebaliknya makin
tidak disiplin, maka semakin rendahlah prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran PKn.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data diatas, dapat disampaikan kesimpulan
sebagai berikut :
Ada hubungan
yang signifikan antara Pelaksanaan Tata tertib dengan prestasi belajar mata
pelajaran PKn siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono Kecamatan Pakel Kabupaten
Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung =0,535
> r tabel = 0,361 pada taraf signifikansi 5 %. Dari hasil analisis data dapat
diinterpretasikan bahwa Jika Tata tertib siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bono
Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012 baik maka
prestasi belajar juga baik; begitu juga sebaliknya.
Berkenaan dengan pentingnya Pelaksanaan Tata tertib dalam peningkatan
prestasi belajar mata pelajaran PKn sebagaimana hasil penelitian ini, maka
perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut :
Bagi Guru PKn atau guru kelas VI, dalam penyajian materi mata pelajaran
hendaknya mengaitkannya dengan materi tata tertib sekolah agar para siswa dapat
menerapkan materi pelajaran dalam kehidupan sekolah, karena antara mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan kegiatan pelaksanaan tata tertib erat
sekali hubungannya.
Bagi Kepala Sekolah sebaiknya ikut memberikan motivasi kepada para siswa
dan para guru agar lebih peduli dan lebih aktif terhadap pelaksanaan tata tertib
sekolah.
Bagi Wali Murid hendaknya ikut memahami dan peduli terhadap pelaksanaan
tata tetib sekolah bagi putra-putrinya.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad
D. Marimba, ---------.Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: NV. Al Ma’arif,.
Arikunto,
Suharsimi, 1990.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Darji
Darmodiharjo, dkk.1978.Santiaji Pancasila. Laboratorium Pancasila: IKIP
Malang.
Djahiri,
Kosasih A, 1992.Metodologi Pengajaran PPKn. Bandung: IKIP Bandung.
Hudoyo,
Herman, 1979.Pengembangan Kurikulum dan Pelaksanaannya. Surabaya: Usaha
Nasional.
Indrafahrudi,
Sukarto, 1970.Psikologi Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
------------------,
Kurikulum 1994 Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.
------------------,
Kurikulum Pendidikan Dasar (Landasan dan Pengambang). 1993. Jakarta: Depdikbud
Nasution,
1980.Azas-Azas Kurikulum. Bandung, CV Jemari.
Pedoman
Pelaksanaan PBM PPKn SD. 1993. Jakarta: Depdikbud.
Purwanto,
Ngalim, 1990.Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Purwodarminto,
WJS, 1984.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sumarto,
Wanardi, 1997.Pedoman Pelaksanaan Pendidikan dan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Depdikbud.
Sutrisno,
Hadi, 1987.Metodologi Research I, II,
III. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
TIM
DOSEN STKIP PGRI Tulungagung, 2010. Pedoman Penyusunan Skripsi. Tulungagung:
UPPM STKIP PGRI Tulungagung
Undang-Undang
RI Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sisitim Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT
Arumas Duta Jaya.
Wahab
Aziz, Abdul, 1993.Evaluasi Belajar PMP. Bandung: Universitas Terbuka.
Wahab,
Aziz, dkk, 2002.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta:
Universitas Terbuka.
Winarno,
Surachmad, 1980.Pengantar Pendidikan Ilmiyah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Transito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar